A7X – Most Wanted Rock Band of the Decade


Avenged Sevenfold adalah Band Hard Rock Metal asal Amerika yang terbentuk di Huntington Beach, California. Band ini mendapatkan kesuksesan secara global pada tahun 2005 saat album mereka City of Evil, dimana terdapat lagu-lagu seperti Burn It Down, Bat Country, Beast and The Harlot, dan Seize the Day, meledak di pasaran. Album mereka yang terbaru (2010) adalah Nightmare dengan lagu-lagu yang nendang banget di kuping seperti Nightmare, Buried Alive, Danger Line, dan So Far Away.
Pada awalnya, band ini beranggotakan empat anak muda yaitu M. Shadows, Zacky Vengeance, The Rev. (RIP) dan Matt Wendt. Album pertama mereka – Sounding the Seventh Trumpet – direkam pada saat keempat anggotanya masih berumur 18 tahun dan duduk di bangku SMA. Lagu andalan pada album pertama mereka berjudul Warmness on the Soul dan direkam di bawah indie label Good Life Recordings. Pada tahun 2002, masuklah Synyster Gates untuk mengisi posisi Lead Guitar (gitar melodi), dan album Sounding the Seventh Trumpet dirilis ulang, kali ini dibawah label Hopeless Records. Tahun 2003, Johnny Christ masuk menggantikan Matt Wendt sebagai pembetot Bass dan Avenged Sevenfold (A7X) merilis album Walking the Fallen dibawah label yang sama (Hopeless Records). Setelah album itu dirilis, mereka menandatangani kontrak rekaman dengan label yang lebih besar yaitu Warner Bros. Records. Avenged Sevenfold terus meraup sukses hingga kini walaupun drummer sekaligus pendiri band, James “The Rev” Sulivan meninggal karena overdosis obat-obatan pada Desember 2009.
City of Evil (2005)

Album ketiga A7X ini dirilis secara resmi pada 7 Juni 2005. Dengan dukungan single pertama album ini, Bat Country, dan video klipnya, album ini terjual laris manis tanjung kimpul dan menjadi album yang memberikan platinum untuk A7X untuk yang pertama kalinya. Pada album ini, A7X menyajikan sound yang berbeda (tidak lagi murni metal core) dan M. Shadows tak lagi berteriak (screaming) seperti pada dua album sebelumnya. Hal ini bisa jadi disebabkan karena kerusakan pita suara yang dialaminya setelah rekaman album Walking the Fallen hingga pada akhirnya dia harus dioperasi untuk memperbaiki pita suaranya. Namun hal itu dibantah sendiri oleh M. Shadows. Perubahan gaya dan warna vokalnya tidak disebabkan oleh kerusakan pita suaranya, namun karena sang produser pada album City of Evil, Mudrock, menginginkan lagu-lagu A7X lebih berwarna dengan karakter vokal M. Shadows yang setengah berteriak dan tanpa berteriak sama sekali. Shadows menerapkannya sampai sekarang dan bahkan dia bisa berteriak lebih baik daripada sebelum operasi dan setelah berlatih dengan guru vokalnya, Ron Anderson.

Avenged Sevenfold (2007)

Kesuksesan album City of Evil membawa A7X pada panggung utama Ozzfest Tour tahun 2006, dan tampil bersama band-band hardrock ternama seperti Dragon Force, Lacuna Coil, Hatebreed, Disturbed, dan System of A Down. Di tahun yang sama, mereka juga merampungkan tur dunia mereka termasuk di AS, Inggris, Eropa, Jepang, Australia, dan Selandia Baru. Setelah tur itu rampung, A7X mengumumkan bahwa mereka sedang mengerjakan album keempat mereka yang diberi judul nama band sendiri (self-titled album). M. Shadows mengatakan (pada saat itu) bahwa album keempat mereka bukanlah City of Evil 2 atau Walking the Fallen 2, tapi sesuatu yang benar-benar fresh dan memberikan sedikit kejutan kepada fans. Mereka memulai tur pada tahun 2007 untuk mengunjungi Indonesia, Singapura, dan Jepang. Untuk membuat fans ‘penasaran’, mereka merilis DVD All Excess pada 17 Juli 2007 yang berhasil memuncaki tangga penjualan DVD di AS. DVD ini berisi dokumentasi mereka sejak awal terbentuk pada tahun 1999, kumpulan video klip, dan proses pembuatan video klip Seize the Day.

Album self-titled mereka yang ditunggu-tunggu dirilis pada tanggal 30 Oktober 2007 dan langsung nangkring di #4 tangga lagu Billboard 200, terjual 94 ribu kopi dalam hitungan jam. Dua single album ini, Critical Acclaim dan Almost Easy dirilis bersamaan dengan video klipnya. Album ini terus meraup sukses hingga single ketiga-nya, Afterlife, dan single keempat Dear God dilempar ke pasaran.

Nightmare (2010)

Pada tanggal 24 Desember 2009, A7X nangkring di posisi kedua Top Ten Bands of the Decade (10 band top satu dekade terakhir) versi situs dan majalah Ultimate Guitar, hanya kalah dari Metallica. Pada majalah Kerrang!, M. Shadows berkata, “Album ini benar-benar gelap. Musiknya sangat emosional. Tujuan kami adalah membuat setiap bagiannya selalu diingat, kami ingin membuat orang bereaksi begitu mendengar lagu-lagu di album ini dimanapun mereka berada. Akan ada Ballad Rock yang megah, piano, suara choir/strings, orkestra, yang akan membuatnya sangat berbeda…”

Setelah dirilis pada 12 Mei 2010, Synyster Gates dan M. Shadows berkata,

“Album baru kami, Nightmare, kami dedikasikan kepada The Rev. Kenangannya, dan meskipun bukan konsep utama, namun album ini berpusat pada The Rev. Dia bilang, setelah merekam lagu Fiction dalam album ini, lagu itu adalah rekaman terakhirnya. Dan setelah itu, tiga hari kemudian ia pergi untuk selamanya.”

Album ini dirilis dan disebarkan secara utuh dan menyeluruh ke seluruh dunia pada 27 Juli 2010 dan mendapat sambutan positif dari para pengamat musik. Pada polling Metacritic, para pengamat dan fans memberikan rating 9.1 (dari 10.0) untuk album Nightmare ini.

That’s all folks. A glance information about my very favorite Bands ever. Next, I’ll post the details about the death of the Rev. Keep in touch. \m/

About igo_adrian

I'm a dreamer, I'm a gamer, I'm a musician, I'm an artist, I'm Virgo A'raaf. View all posts by igo_adrian

Leave a comment